Jangan Ragu Untuk MemBACA di Situs ini..!! insya Allah.. Bermanfaat..!!!

Assalamualaikum..

Senin, 21 Februari 2011

RI-Cina Kerjasama Wujudkan Proyek-6

Jakarta, Javanewsonline.com, 21/02/2011 - Pemerintah RI dalam hal ini Kementerian Perhubungan menjalin kerjasama dengan Pemerintah Republik Rakyat Cina (RRC) untuk mengimplementasikan pelaksanaan proyek-6 atau penggantian alat bantu navigasi yang rusak akibat bencana tsunami beberapa waktu silam.

Informasi Pusat Komunikasi (Puskom) Publik Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di Jakarta, Senin (21/02) menyebutkan, dalam surat tentang pelaksanaan penggantian alat bantu navigasi yang rusak akibat bencana tsunami yang ditandatangani Minggu (20/02) malam kemarin di Jakarta

Disebutkan, kerjasama tersebut berawal dari usulan negara-negara pesisir (Indonesia-Malaysia-Singapura) pada Kuala Lumpur Meeting yang diselenggarakan 2006 silam, untuk mewujudkan Proyek-6, yaitu upaya Penggantian Alat Bantu Navigasi Pelayaran di wilayah Selat Malaka dan Singapura yang rusak akibat Bencana Tsunami.

Selanjutnya, pemerintah RRC setuju bekerjasama dengan Pemerintah RI untuk mengimplementasikan proyek-6 tersebut, guna mewujudkan Mekanisme Kerjasama dalam Keselamatan Pelayaran dan Perlindungan Lingkungan di Selat Malaka dan Singapura.

Berdasarkan penjelasan Puskom Publik Kemenhub, Menteri Perhubungan, Freddy Numberi mengatakan, studi kelayakan (feasibility study) atas proyek tersebut telah dilaksanakan pada Februari 2007 oleh tenaga ahli dari Cina.

Studi tersebut menghasilkan kesepakatan bahwa pemerintah Cina akan menangani penggantian dua dari tujuh alat bantu navigasi yang rusak yang ada di wilayah Selat Malaka, yaitu yang berada di Pelabuhan Ulee Lheue dan Pelabuhan Malahayati.

"Jumlah keseluruhan biaya yang disediakan pemerintah RRC untuk proyek ini sebesar RMB Yuan 14,000,000 (Renmimbi Yuan)," ujar Menhub.

Sedangkan untuk penggantian lima alat bantu navigasi yang lain, yang terletak di sepanjang Selat Malaka, tepatnya di Pulau Bunta, Ujung Pidie, Pulau Beras (Brueueh), Tanjung Jambo Aye, dan Ujung Tamiang, akan dilakukan oleh Pemerintah Indonesia.

"Indonesia akan mengambil alih semua penggantian dari lima alat bantu navigasi yang tersisa dengan bantuan teknis dari pemerintah Cina, bila dimungkinkan. Namun detil mengenai masalah bantuan ini akan dibahas secara terpisah," ujar Freddy.

Selengkapnya: http://javanewsonline.com/index.php?...kini&Itemid=12

Ada Skenario Indonesia Tidak Boleh Kuasai Nuklir

Ada Skenario Indonesia Tidak Boleh Kuasai Nuklir
Ada Skenario Indonesia Tidak Boleh Kuasai Nuklir
Umum / Kamis, 17 Februari 2011 23:24 WIB

Metrotvnews.com, Pekanbaru: Deputi Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Taswanda Taryo mengungkapkan, ada skenario besar yang menginginkan Indonesia tak boleh maju dan menguasai teknologi nuklir. Bahkan, Indonesia selalu dikondisikan untuk menjadi negara konsumtif.

"Kita dibuai menjadi negara konsumtif. Ada suatu skenario yang membuat kita tak maju-maju," Taswanda Taryo, Deputi Pendayagunaan Hasil Litbang dan Pemasyarakatan Nuklir Batan, kepada Media Indonesia usai diskusi keilmuan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Riau di Mesjid Agung Annur Pekanbaru, Kamis (17/2).

Menurut Taswanda, berbagai hambatan seperti persoalan ekonomi dan politik membuat bangsa Indonesia menjadi tertinggal dari bangsa-bangsa lain di dunia. Padahal, setelah perang dunia kedua, bangsa Indonesia pernah berhasil maju meninggalkan bangsa-bangsa lain yang baru tumbuh.

"Contoh China, yang pada 1970 jauh berada di bawah. Sekarang China tumbuh menjadi negara maju," ucapnya.

Ia menjelaskan bangsa Indonesia harus menguasai ilmu pengetahuan agar dapat menjadi negara maju. Seperti bangsa-bangsa lain yang telah maju, Indonesia harus mengutamakan pendidikan generasi bangsa serta berkomitmen untuk mengembangkan riset ilmu pengetahuan.

"Bangsa kita telah kehilangan akar sebagai jati diri untuk suatu bangsa. Perlu komitmen dari pemerintah. Komitmen untuk riset dan ilmu pengetahuan," ujarnya.

Taswanda menambahkan tujuan nuklir di Indonesia adalah untuk kedamaian dan keselamatan. Pengetahuan nuklir bukan hanya sebatas pemberdayaan energi panas untuk sumber Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pada 2020, tapi pemanfaatan radiasi bagi kesehatan, industri pertanian, peternakan, minyak bumi, dan sumber air bersih.

"Teknologi nuklir dapat melakukan pencarian sumber panas bumi geothermal. Dapat melakukan recovery sumur-sumur tua minyak bumi," jelasnya.

Sejauh ini, lanjutnya, pengoperasian reaktor nuklir terbukti aman selama 24 tahun lebih. Para ilmuwan nuklir Indonesia berhasil menepis tudingan ketidakmampuan Indonesia dalam mengantisipasi risiko radiasi nuklir.

"Justru radiasi nuklir dapat kita manfaatkan untuk berbagai ilmu pengetahuan. Jika menyangkut risiko, semua pekerjaan pasti ada risiko dan itu tergantung dari kita yang menanganinya," terangnya.

Saat ini Indonesia memiliki tiga reaktor nuklir yang dikembangkan sejak 1965. Tiga reaktor itu masing-masing berada di Bandung, Yogya, dan Serpong.

"Indonesia juga mempunya potensi 30 ribu ton uranium sebagai bahan baku nuklir di Kalimantan. 1 gram uranium setara dengan 3 ton batu bara," jelas Taswanda. (MI/RIZ)

SUMBER

==========================================

soal itu.., sudah terlihat sejak pelumpuhan Industri Strategis oleh salah satu Institusi keuangan dunia pada 1997...

sekarang Industri2 Strategis itu telah menggeliat kembali dan menunjukkan kemajuan...

buat yang nolak PLTN teliti dulu lah konteksnya, koar2 radiasi sgala macem, sok teu....

Intelijen Negara Temukan Pengalihan Isu

INTERNASIONAL - ASIA
Senin, 13 September 2010 , 02:35:00
Tudingan Pemerasan Nelayan Malaysia
Intelijen Negara Temukan Pengalihan Isu

JAKARTA - Investigasi pemerintah menanggapi tuduhan bahwa aparat RI kerap memeras nelayan Malaysia tuntas sudah. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerja sama dengan Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) akhirnya menemukan sejumlah fakta baru. Laporan tim investigasi menyebutkan, tuduhan pemerasan nelayan Negeri Jiran oleh petugas DKP Kepri itu tidak terbukti.

"Itu adalah provokasi aparat Malaysia untuk mengalihkan isu," ujar Dirjen Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan KKP, Aji Sularso, di Jakarta, Minggu (12/8) kemarin.

Provokasi itu dilakukan Aparat Polis Diraja Malaysia (PDRM) dengan menyebarkan dokumen Berita Acara Pemeriksaan (BAP) penangkapan tiga petugas DKP Kepri. Dalam dokumen yang diterima Jawa Pos itu, aparat PDRM menyebutkan bahwa petugas DKP menculik dan meminta tebusan untuk pembebasan 7 (tujuh) nelayan Malaysia. Dokumen 10 halaman itu berkop Markas Pasukan Gerakan Marin PDRM Johor, tertanggal 15 Agustus 2010, dan ditandatangani Kalaichelvan Nadarajah Timbalan Komander Pasukan Gerakan Marin Wilayah 2 PDRM 81200 Tampoi Johor.

Pasal penculikan dituduhkan kepada petugas DKP atas dasar permintaan uang kepada keluarga nelayan Malaysia melalui SMS. Uang yang diminta total RM 3.500, dan agar dikirimkan melalui Western Union pada pria bernama Harun yang tinggal di Batam. Polisi Malaysia menuduh SMS itu dikirim oleh oknum petugas DKP.

Dalam laporan investigasi yang digawangi BIN, terbukti bahwa pria bernama Harun dan nomor KTP dimaksud tidak ditemukan alias fiktif. Nomor HP yang diduga digunakan untuk memeras juga tidak eksis. "Petugas DKP tidak pernah memeras atau meminta tebusan, baik langsung atau tidak langsung," tulis pernyataan itu.

Laporan investigatif tersebut menyebutkan, berita bohong itu diedarkan untuk menutupi fakta bahwa oknum aparat Malaysia menangkap petugas DKP di wilayah RI. Bahkan ada bukti bahwa mereka menelanjangi dan memborgol PNS itu layaknya pelaku kriminal.

Ketika ditemui di kediamannya, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad berkomitmen bahwa pihaknya tidak akan melakukan penangkapan terhadap nelayan Malaysia jika melewati perairan batas RI. Petugas DKP hanya akan menggiring mereka masuk kembali ke wilayah Malaysia.

"Jadi, jika nelayan kecil Malaysia masuk perairan Indonesia, akan kita dorong kembali ke perairan mereka. Sebaliknya kita juga berharap jika ada nelayan kita masuk ke perairan mereka, agar tidak ditangkap, tapi didorong ke perairan kita lagi," kata Fadel.

Fadel mengaku sudah membicarakan mengenai batas wilayah perairan, tapi nampaknya sampai hari ini perlu ada pertemuan selanjutnya. Sembari menunggu pertemuan itu, Fadel ingin bertemu Presiden dan membahas kerjasama ekonomi dengan Malaysia terutama untuk menyelamatkan nelayan lokal.

"Harus disiasati agar kita tidak merugi dari kegiatan ilegal di perbatasan," pungkas mantan Gubernur Gorontalo itu. (zul-jp)


"Itu artinya, mereka melakukan operasi intelejen untuk menkonter issue 'ganyang malaysia' itu di rumah kita. Lalu apa sikap orang-orang intel di BIN atau di intelejen TNI? Mudah-mudhan operasi kontra-intelejen kita tidak ikut lelet juga seperti yang dipertontonkan Deplu itu"

Minggu, 20 Februari 2011

19 Februari 2011

Biadab, Kedok Amerika Dibalik Tragedi Tsunami Aceh Terbongkar
Sabtu, 19 Februari 2011 , Posted by motionsart at 17:08






Mungkin ini berita lama tapi saya tertarik untuk mengulasnya lagi mengingat banyaknya kerusuhan yang melanda negera2 islam di dunia. Misteri rahasia tsunami di Aceh.

Dulu Presiden Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI), DR Eggi Sudjana SH Msi mensinyalir, bahwa bencana yang menimpa NAD dan sekitarnya bukanlah gempa dan gelombang tsunami yang sesungguhnya. Akan tetapi sebuah gelombang bom termonuklir yang sengaja diledakkan di bawah laut.

Pendapat Eggi tersebut dikemukakan kepada Wawasan, usai dialog menyoal seratus hari pemerintahan SBY, di kantor pengacara Taufik SH di Solo. "Melalui pendapat dan analisa yang dikemukakan pakar nuklir independen asal Australia Joe Vialls, saya sepakat, bahwa ada indikasi kuat Amerika dengan dua kapal perangnya satu diantaranya bernama USS Abraham Lincoln, berada di balik tragedi itu," katanya.

Menurut Eggi, sebelum terjadi bencana itu, Amerika telah mengeluarkan travel warning kepada warganya agar tidak berkunjung ke Indonesia. Sementara masuknya kapal induk asing, cukup mengundang pertanyaan, kenapa diperbolehkan oleh pemerintah kita. Dengan kata lain, Jakarta tahu benar akan keberadaan kapal asing di perairan kita.

"Ada temuan kejanggalan lagi, CNN selama ini memberitakan bahwa pusat gempa terjadi di dekat pulau We. Sementara yang terjadi sesungguhnya di dekat pulau Nias dengan kekuatan gempa hanya 5,4 skala richter. Namun yang terjadi adalah sebuah gelombang susulan dengan kekuatan yang lebih dahsyat. Ironisnya, perusahaan AS Exxon yang ada di sana, luput dari bencana itu. Sehingga ada dugaan keras, ada senjata pemusnah massal yang diarahkan ke sana," paparnya.

Usai kejadian itu, lanjut dia, tentara AS di kapal induk USS Abraham Lincoln yang jumlahnya 15.600 personil langsung diterjunkan. Sementara Kopassus dan Pasukan Reaksi Cepat (PRC), yang fungsinya sebagai penanggulangan bencana sama sekali tak diturunkan. Sementara India, Srilanka dan Thailand menolak kehadiran tentara asing itu. Televisi Al Jazeera pernah menyiarkan, bahwa bencana di Aceh bukanlah akibat gelombang tsunami. Akan tetapi sebuah bom helium yang bersifat halus namun mematikan.

"Kami menduga India memang sudah tahu akan adanya bencana itu. Karena negara itu justru punya pencatat gempa, yang bisa membedakan mana gempa sungguhan dan mana gempa buatan. Di India di Tamil Nadu, merupakan pusat nuklir. Sehingga sudah terdeteksi dulu."

Menurut Eggi, Joe Vialls tahu benar senjata termonuklir yang diledakkan di bawah laut akan menimbulkan gelombang dahsyat. Sementara jika tsunami, ketinggian gelombang maksimal, tidak akan mencapai seperti yang terjadi di Aceh. "Sejarah juga mencatat, selamanya tsunami tidak berdampak membakar korbannya, karena air. Namun sempat ditemukan tiga orang anak nelayan Aceh yang terbakar dengan tubuh penuh oli."

Disinggung rencana besar apa di balik itu, Eggi mengatakan, AS ingin menjadikan pangkalan militernya di Aceh. Hal itu dikuatkan dengan ditolaknya percepatan militer itu untuk segera mengakhiri bantuannya di sana. Aceh juga akan dijadikan jaringan pasar bebas perdagangan AS. "Dalam kontek ini, SBY lemah, intelijen kita juga lemah. Apalagi TNI," jelasnya.

Nah gimana menurut teman2 apa tsunami aceh itu mutlak bencana alam atau memang ada Negara adikuasa yang merancang semuannya.

Seperti keadaan sekarang, beberapa negara Islam di timur tengah bisa mendadak kacau secara bersamaan. apakah mungkin rakyat ingin demokrasi ataukah ada Negara adi kuasa yang mengatur semuanya..